Pj Sekda Banyuwangi Tinjau Kesiapsiagaan Pos Kesehatan dan Pos Pengamanan Nataru

BANYUWANGI - Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo meninjau sejumlah pos kesehatan dan posko pengamanan dalam rangka kesiapsiagaan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Republik Indonesia SR.02.02/D.III/3647/2024, Rabu (25/12/2024).

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, M.M., langsung mendatangi Puskesmas Sobo, Kabat, Gitik, dan Gladag. Selain itu juga pos pengamanan (Pospam) Sritanjung, serta Rogojampi. "Pemkab telah menyiagakan layanan kesehatan selama 24 jam. Ada 9 puskesmas rawat jalan, 19 puskesmas rawat inap, dan 12 rumah sakit di Banyuwangi yang siap melayani mobilitas masyarakat saat Nataru, " katanya. 

Baca juga: Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

Guntur memastikan 2 rumah sakit milik pemerintah daerah yakni RSUD Blambangan dan RSUD Genteng hingga 45 Puskesmas yang tersebar di 25 kecamatan se-Banyuwangi juga siaga menerima masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. "Selain puskesmas rawat inap yang standby 24 jam, seluruh puskesmas yang di jalan-jalan protokol tetap membuka layanan meski di hari libur. Kami siap melayani, " tambahnya.

Baca juga: Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

Dalam kesempatan itu, dirinya mengapresiasi kinerja dan pengabdian para petugas yang tetap menjalankan tugasnya meskipun sedang libur. “Kami juga mengimbau agar semua pengendara tetap berhati-hati. Istirahat kalau memang lelah, " imbau Guntur. 

Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat menyebutkan telah disediakan 9 puskesmas rawat jalan, 19 puskesmas rawat inap, dan 12 RS di Banyuwangi yang siap melayani mobilitas masyarakat saat Nataru. "Kami juga terjunkan tenaga kesehatan di 8 pos pengaman yang disiapkan oleh Polresta Banyuwangi, " tambah Amir. (***)

Baca juga: Saiful Chaniago: Jokowi Gagal Sebagai Pemimpin Indonesia